Senin, 22 Juni 2020

ucapan 17 tahun untuk mama


 
 

mah, di usia yang beranjak dewasa ini
punggungmu semakin terlihat rapuh 

tidak terasa waktu memakan kita perlahan demi perlahan
dulu kau masih memanggilku gombol, menyuapi makanan
karena melihatku yang lama dan patah-patah menggenggam sendok.
kau juga menyisir rambutku merangkai dengan beragam bentuk
lalu memasang bando berwarna merah muda yang terlihat manis.

aku tidak pernah lupa senyumanmu saat aku meraih juara kelas 
dan membelikan mainan sebagai hadiah usahaku
pernah sekali duakali kau mengusap kepalaku
rasanya canggung dan aneh tetapi sangat hangat.

sekarang, aku tumbuh dengan nakal membuatmu muak
membuatmu  kecewa dan marah berkali-kali.
semakin dewasa, kau melepasku untuk tumbuh mandiri.
aku menjadi dingin karena mengganggap kau tidak ada peran disini.

mah, aku sempat merasa kehilangan rumah beberapa waktu
menyalahkan ketidakhadiranmu dengan amarah yang berkecamuk
menjadikanmu alasan untuk berulah.
aku butuh waktu untuk berfikir mencari tau siapa anak yang akan menempati usia 17 tahun ini.

ya, aku terlalu berantakkan untuk menempati usia itu. 
tapi aku berharap agar kita bisa saling memahami, mah.
mungkin kita berbeda pendapat dan pemikiran
tetapi kita bisa saling menghargai.

aku tau kau menginginkan yang terbaik untukku.
tetapi semesta pernah bilang padaku, 
untuk membuat pemahaman hidup sendiri.
aku tidak ingin berbohong kalau aku membutuhkanmu.
baik dulu, sekarang, dan selamanya.

mah, pernah merasa dihakimi?
itu yang aku rasakan saat ingin bercerita kepada kalian
aku punya begitu banyak masalah dan goresan luka yang tidak pernah kalian lihat. mungkin kemarin,kau muak dengan semua hal tentang aku. aku minta maaf akan hal itu.

mah, jika kau ingin tau apa yang terjadi denganku saat itu, temui dia.
dia seorang guru yang lembut dan menjadi tameng pertamaku saat hancur. banyak hal yang tidak kau tau, mah. entah itu kau tidak mau tau atau aku yang terlalu berengsek menutupinya.

mah, bagaimanapun kau adalah makhluk tuhan yang melahirkanku.
makhluk yang sangat kuat dan tegar.
aku ingin berterimakasih diumur 17 tahunku atas semua hal baik tentangmu. doa-doa yang baik aku sampaikan untukmu.

terimakasih, mah.💕


Minggu, 07 Juni 2020

Kata Semesta si Antagonis



Kamu pernah berada di fase ketika semesta tidak adil? 
Berkali-kali kamu dihancurkan meski banyak luka yang belum kunjung pulih. 
Ingin menangis tetapi tidak bisa, karena sebelumnya kamu tidak pernah serapuh ini. 
Ingin sekali berteriak untuk melepas sesak. 
Ingin menangis untuk melepas sakit. 
Dan ingin mempunyai teman untuk berbagi rasa yang kosong. 


Terlepas dari semua rasa ingin, sepertinya tidur adalah obat terbaik. 
Melepas peran dari drama semesta yang rumit. 
Membuat cerita kehidupan baru yang sangat cantik dan senyum-mu menjadi sampulnya. 
Tetapi lagi-lagi semesta bersorai, menertawakan penyakit yang timbul karena perannya. 
Kamu terjaga sepanjang malam.


Ini adalah kesekian kalinya Sang Surya menyambutmu. 
Masih dengan rasa yang sama, dunia berputar dan buram. 
Tidak ada waktu untuk menatap tumpukan gambar untuk kata fajar. 
Semesta memaksamu menatap lagi tempat yang tidak ingin kamu datangi. 
Bukan karena tempatnya, tetapi ilusi sesak yang tercipta disana.


Fisik dan mentalmu menjadi tumbal untuk semesta.
Perlahan, dengan sangat hati- hati kamu tidak lagi mengenal siapa kamu.
Ragu untuk berjalan, ragu untuk mengucap kata, dan ragu untuk percaya pada kamu.

Semesta tersenyum tipis menyaksikannya.

Gravity.... (jelek)

Masih jelek. Baru pertama kali bikin serius... eaa hasilnya masih kurang memuaskan.